Penulis : Ahmad Arif
NIM : 202410230110104
Fakultas Psikologi 
Universitas Muhammadiyah Malang

Suaramuda.com - Pada dasarnya, pemilihan kepala daerah tidak akan lepas dengan penilaian kepribadian
kepala daerah terhadap masyarakat. Pemilihan umum kepala daerah tinggal menghitung beberapa hari lagi. Perjuangan untuk mendapatkan suara masyarakat harus mempunyai strategi yang baik, mulai dari kesiapan cara berkampanye sampai menyiapkan diri sendiri agar menarik dan mudah diingat oleh kalangan Masyarakat. 

Mindset bagus yang dimiliki oleh seorang
pemimpin tentunya sangat dibutuhkan agar strategi mendapatkan suara di daerahnya tercapai.
Dunia politik tentunya ada pasang dan surut bahkan dalam kegagalan pun akan sangat bisa terjadi pada setiap pasangan calon. Seluruh calon sudah pasti menginvestasikan waktu, tenaga, pikiran dan materi mereka dalam kampanyenya, dan potensi mengalami kegagalan bisa sangat besar terjadi.

Calon kepala daerah harus menguatkan konsep dirinya dengan acuan perkembangan kognitif dan memperkuat mindsetnya dalam berkampanye. Di era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, sehingga memberikan dampak pada persaingan di berbagai bidang kehidupan. Sehingga memerlukan kualitas sumber daya manusia
calon kepala daerah yang unggul dan berkualitas. Kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan melalui berbagai bidang, yaitu dalam bidang Pendidikan, Kesehatan maupun yang lainnya. Salah satu bidang yang sangat berperan dalam peningkatan sumber daya manusia yaitu bidang pendidikan. Calon kepala daerah akan mampu meningkatkan kualitasnya karena
dengan pendidikan dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan serta kepribadian calon kepala daerah itu sendiri. Pendidikan pancasila tentunya sangat berguna bagi calon kepala daerah karena mata pelajaran tersebut memfokuskan pada pembentukan warga Negara
Indonesia yang mampu memahami dan melaksanakan hak serta kewajibannya untuk menjadi
kepala daerah.

Sebagai contoh bisa kita lihat dari calon wali kota malang 2024 yang memiliki berbagai latar pendidikan yang berbeda. Sudah tentu itu sebagai landasan kita sebagai masyarakat umum untuk memilah mana yang pas dan cocok dalam penanganan kota malang yang masih mengalami kemacetan dan juga kebanjiran. Pendidikan memang sangat amat penting bagi
seorang pemimpin karena, itu bisa kita lihat bagaimana konsep diri mereka dalam problem solving yang cepat tetapi akurat. Suatu masalah ketika calon wali kota malang yang masih minim akan pendidikan dan juga pengalaman akan mengurus suatu kota dengan berbagai
macam permasalahan sosial. Tolak ukur bagaimana mereka menuntaskan dan menyelesaikan pendidikan mereka juga perlu kita ketahui, bagaimana semasa dibangku perkuliahan/pendidikan tinggi mereka sudah bisa menyelesaikan dengan baik atau tidak. Pada
masa golden age itu merupakan hal yang bagus dalam penerapan karakter ditambah dengan baiknya lingkungan mereka yang mendukung akan keberhasilan karakter setiap calon wali kota malang.

Sebagai calon kepala daerah tentunya tidak hanya menyiapkan konsep diri karena pada dasarnya dia akan terjun ke kehidupan berorganisasi. Di mana setiap anggotanya akan saling berinteraksi, saling terlibat dan terhubung antara individu dengan lainnya. Bahkan, seorang calon kepala daerah pun harus mampu berinteraksi dengan warga-warganya agar mencapai
tujuan yang sama dalam hal meningkatkan dan memperbaiki suatu daerah tersebut. Aktivitas-aktivitas calon kepala daerah haruslah berkesinambungan dan mau menerima kritik dan saran dalam memimpin suatu daerah agar terlihatnya sebagai calon kepala daerah yang mau mendengar aspirasi masyarakatnya. Hal tersebut menjadi bentuk kinerja mereka sebagai calon
kepala daerah dan dukungan terhadap daerah tersebut. Sikap calon kepala daerah yang terkait dengan harga diri dalam organisasi adalah sikap positif dan mendukung dalam bekerja secara optimal, sehingga bersedia menunjukkan kenyamanan kerja, komitmen organisasi.
Persiapan materi tentunya belum cukup memikat masyarakat untuk memilih. Tentu sangat banyak sekali persiapan yang harus dihadapi dan perlu diselesaikan. Sama halnya seperti Presentasi diri, mungkin terlihat sangat sepele tetapi dalam berpolitik tentu sangat dibutuhkan mindset yang bagus agar presentasi diri kita dipandang dan disegani oleh lawan dan masyarakat.

Ada beberapa aspek yang perlu dipelajari yaitu yang pertama profil pribadi di mana semua masyarakat menilai diri dari calon kepala daerah. Latar belakang pendidikan, sampai kemampuan dan pengalaman calon kepala daerah dalam bekerja/menuntaskan masalah.
Tujuan utama dalam ingin memimpin suatu daerah pasti akan menjadi catatan yang besar bagi masyarakat karena mereka akan menilai dan berfikir mau dibawa kemana dan mau diapakan daerah ini. Dalam tujuan memimpin juga perlu dilandasi dengan kredibilitas seorang calon agar masyarakat lebih percaya dan tertarik untuk memilih. Dengan adanya kredibilitas sebagai calon kepala negara mampu untuk mengkomunikasikan dengan efektif agar masyarakat mampu memahami apa yang kita ingin tunjukkan. Hal tersebut akan dianggap Masyarakat bahwa calon
kepala daerah sangat peka terhadap masalah lokal di daerah tersebut.

Dengan pengertian dan juga kesiapan yang begitu kompleks yang dialami seorang calon kepala daerah pada kota malang, itu akan membentuk yang namanya self monitoring yang dapat diartikan sebagai calon kepala daerah yang siap dan mampu menjalankan tugasnya dengan berpikir yang masih jernih dan tidak mudah frustrasi. 5 tahun dalam mengurus kota
malang belum cukup untuk bisa mencapai suatu tujuan kota tersebut dengan kestabilan berbagai bidang. Pada saat itulah seorang calon wali kota malang akan diuji dengan self monitoringnya bagaimana dia bisa mengamati dan mengontrol perilaku ekspresif serta
mengatur presentasi diri dalam berbagai situasi sosial. Dengan adanya self monitoring yang baik, calon wali kota malang dapat mengidentifikasi isu atau situasi yang mungkin menghambat pencapaian tujuan, sehingga dapat mengambil langkah-langkah antisipasi.