Penulis : Diva Aulia Citra Pitaloka
Fakultas: Psikologi
Universitas: Muhammadiyah Malang
Suaramuda.com - Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku, proses mental, dan interaksi manusia. Psikologi mwmpunyai peran yang cukup penting dalam tahap perkembangan anak. Peran orang tua juga diperlukan dalam prosesnya. Seringkali, anak yang tumbuh tanpa salah satu peran dan orang tua maka proses pertumbuhannya tidak se-lancar anak-anak pada umumnya yang peran dari kedua orang tuanya terpenuhi. Salah satu ilmu psikologi yang mempelajari perkembangan anak adalah psikologi perkembangan.
Psikologi perkembangan mempelajari gejala jiwa seseorang yang berhubungan dengan tahap-tahap perkembangan. Dalam cabang ilmu ini, kita akan mempelajari teori-teori dari psikolog yang dapat menunjang pembelajaran. Salah satunya adalah teori 8 tahap perkembangan dari Erik Erikson, teori ini adalah teori yang melibatkan krisis psikososial dalam tahapan-tahapannya, seperti, pada saat anak baru lahir yang berusia 0 hingga 1 tahun, di umur ini bayi atau anak berfokus pada pengembangan kepercayaan terhadap pengasuhnya. Kemudian, pada umur 1 hingga 3 tahun ia akan mengalami tahap kedua, yaitu otonomi vs malu tahap ini menunjukkan bahwa anak tersebut harus mengembangkan rasa kemandiriannya untuk bisa lanjut ke tahap berikutnya. Tahap ketiga, anak yang berusia 3 hingga 6 tahun cenderung berfokus pada tindakan inisiatif, jika tahap ini tidak bisa terpenuhi dengan baik maka, ia akan tumbuh menjadi anak yang mudah merasa bersalah terhadap apapun aktivitasnya. Tahap keempat, pada umur 6 hingga 12 tahun, individu akan berfokus pada keterampilan dan kompetensi, di tahap ini ia harus bisa menyelesaikan tantangan dengan percaya diri agar membentuk pribadi yang mandiri.
Tahap selanjutnya adalah pada umur 12 hingga 18, pada tahap ini berfokus pada pencarian jati diri atau identitas dan peran sosial dalam lingkungan masyarakat. Tahap berikutnya, tahap keenam. Di tahap ini, individu yang berumur 18 hingga 40 tahun mulai membangun hubungan intim yang bermakna. Tahap berikutnya adalah tahapan bagaimana individu memberi kontribusi kepada generasi selanjutnya, tahapan ini biasanya di mulai dari umur 40 hingga 65 tahun. Kemudian tahapan terakhir, tahapan kedelapan, tahapan ini berjalan dari umur 65tahun hingga seterusnya. Tahapan ini adalah puncak dari tahapan-tahapan sebelumnya, tahapan ini berfokus pada bagaimana individu merefleksikan hidupnya dan bagaimana ia menerima diri sendiri, kekuatan pada tahapan ini adalah kebijaksanaan.
Teori yang dimiliki oleh Erik Erikson yang telah disebutkan sebelumnya menyatakan bahwa, tahapan-tahapan tersebut adalah tantangan psikososial yang harus dihadapi agar perkembangan yang dialami normal dan sehat secara psikologis maupun fisik. Erikson juga mengatakan bahwa ego pada sebagian individu itu bersifat tidak sadar dan mengolah pengalaman masa lalu dan masa depan. Setelah melewati tahapan remaja, maka tahap selanjutnya yang harus dilewati adalah tahapan dewasa muda, tahap ini mengharuskan individu mulai membangun dan mengeksplor hubungan sosial antar individu lain.
Perkembangan anak pasti tak luput dari peran kedua orang tua, seperti yang telah dijelaskan pada paragraf pertama bahwa, eksistensi kedua orang tua sangat diperlukan dalam setiap perkembangan anak. Peran orang tua juga tidak berhenti pada masa kanak-kanak saja, peran orang tua sangat dibutuhkan hingga anak mulai tumbuh remaja. Faktanya, penyimpangan dalam lingkungan masyarakat lebih banyak dilakukan oleh remaja dan salah satu penyebabnya adalah kurang perhatian dan kasih sayang orang tua. Pola asuh orang tua pada masa kanak-kanak sering kali diremehkan orang-orang, padahal pola asuh pada anak-anak membutuhkan kesabaran yang ekstra. Pada masa kanak-kanak, orang tua harus bisa menerapkan kedisiplinan tanpa harus meninggalkan perasaan dendam, serta orang tua juga tidak boleh bersifat pilih kasih, kebanyakan orang tua yang memiliki anak lebih dari 1 tanpa sadar melakukan hal-hal tersebut. Sedangkan saat remaja, orang tua perlu menegaskan kembali ajaran-ajaran kedisiplinan yang telah dilakukan pada masa kanak-kanak dan orang tua juga harus mengarahkan para remaja pada tujuan hidupnya serta menuntun mereka untuk menjadi dirinya sendiri.
Ciri-ciri perkembangan berdasarkan umur-umurnya jelas berbeda. Berdasarkan teori Sigmund Freud, ciri-ciri perkembangan dari tahap paling pertama yaitu tahap anal, pada tahap ini, anak yang berumur 1 hingga 3 tahun ini puas terhadap buang air kecil dan buang air besar. Tahap kedua yaitu, tahap anak berumur 3 hingga 6 tahun ini memiliki ciri perkembangan yang mulai sadar akan perbedaan gender. Tahap berikutnya tahap latency, di mana anak mulai mengalami pubertas anak. Di tahap ini cenderung berfokus dalam keterampilan sosialnya dan mulai mencari hubungan sosial. Tahap terakhir, adalah tahap genital. Tahap ini terjadi ketika remaja pubertas hingga dewasa, yang di mana pada tahap ini, individu fokus pada hubungan seksual atau intim yang matang
Ilmu psikologi ini memberikan dampak yang sangat positif pada anak, contohnya, individu yang sejak kecil diasuh orang tua dengan baik cenderung akan tumbuh dengan memiliki rasa kepedulian yang tinggi pada lingkungan sekitarnya. Remaja yang diperhatikan dan diberi kasih sayang yang cukup juga akan membentuk pribadinya menjadi individu yang peka terhadap lingkungannya.
Peran psikologi dalam perkembangan anak hingga remaja itu sangat penting dan diperlukan. Berikut ini adalah beberapa poin yang cukup penting untuk para orang tua yang sedang membesarkan anak, yaitu pertama, menularkan sisi positif dan menunjukkan sikap positif yang bisa ditiru oleh anak. Kedua, selalu memiliki waktu sendiri pada tiap-tiap anak (membagi waktu dengan baik dengan tiap-tiap anak). Ketiga, tidak memarahi anak di tempat umum karena dapat membekas dalam otaknya yang dapat menyebabkan anak tersebut memiliki pengalaman tidak menyenangkan. Poin penting yang terakhir adalah sabar kita harus sabar menghadapi semua perilaku anak.