Penulis : Senira Abdelia Putri

Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang

Suaramuda.com - Zaman sekarang banyak sekali penyebab stres terutama pada kalangan remaja dan dewasa. Stres yang terjadi pada remaja kebanyakan dipicu oleh masalah sekolah, pertemanan, percintaan di awal masa muda, atau bahkan adanya masalah di keluarga. Stres pada dewasa pun tidak jauh dari permasalahan yang dihadapi oleh remaja, penyebab stres pada dewasa banyak dipicu oleh ekonomi, masalah pekerjaan, perceraian dan lain sebagainya. Ada juga faktor resiko lain yang dapat menimbulkan stres yaitu kurang tidur atau mengalami insomnia, tidak mendapatkan asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan, pernah mengalami peristiwa traumatis pada masa lalu, kondisi fisik, mental, serta pikiran yang tidak baik.

Gejala-gejala stres seperti gejala fisiologis, stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan laju detak jantung dan pernapasan, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, serta menyebabkan serangan jantung. Yang kedua gejala psikologis, stres dapat menyebabkan ketidakpuasan. Stres muncul dalam keadaan psikologis lain, seperti ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan, dan suka menunda‐nunda segala sesuatu dan gejala perilaku lainnya. Gejala stres yang dikaitkan dengan perilaku seperti perubahan dalam produktivitas, perubahan dalam kebiasaan makan, meningkatnya merokok dan konsumsi alkohol, gelisah serta gangguan tidur yang berantakan. Stres terjadi karena banyak hal yang kita sadari dan adapun yang tanpa kita sadari. Stres juga bisa menimbulkan banyak penyakit yang timbulnya dari pikiran.

Ada juga beberapa teknik terapi untuk meredakan stres salah satunya yaitu terapi musik berperan sebagai salah satu teknik relaksasi untuk memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental, fisik, dan kesehatan emosi. Selain dapat meningkatkan kesehatan seseorang musik juga dapat meringankan dari rasa sakit, perasaan‐perasaan dan pikiran yang kurang menyenangkan serta membantu untuk mengurangi rasa cemas. Musik dapat menyeimbangkan gelombang otak. Gelombang otak dapat dimodifikasi oleh musik ataupun suara yang ditimbulkan sendiri. Kesadaran biasa terdiri atas gelombang beta, yang bergetar dari 14 hingga 20 hertz. Gelombang beta terjadi apabila kita memusatkan perhatian pada kegiatan sehari‐hari di dunia luar, juga ketika kita mengalami perasaan negatif yang kuat. Ketenangan dan kesadaran yang meningkat dicirikan oleh gelombang alfa, yang daurnya mulai 8 hingga 13 hertz. Periode‐periode puncak kreativitas, meditasi dan tidur dicirikan oleh gelombang theta, dari 4 hingga 7 hertz, dan tidur nyenyak, meditasi yang dalam, serta keadaan tak sadar menghasilkan gelombang delta, yang berkisar dari 0,5 hingga 3 hertz. Semakin lambat gelombang otak, maka semakin santai, puas dan tenang perasaan dan pikiran seseorang.

Beberapa jenis musik yang bisa membantu meredakan stres, antara lain musik klasik, yang memiliki melodi yang menenangkan dan irama yang lembut. Musik instrumental, yang memungkinkan pikiran untuk fokus pada melodi dan harmoni tanpa gangguan. Musik meditasi, yang dirancang khusus untuk praktik meditasi, dengan pola berulang, ritme lambat, dan instrumentasi minimal. Suara alam, seperti rintik hujan, ombak laut, atau kicauan burung. Selain untuk meredakan stres musik dapat membangkitkan semangat kinerja terhadap sesuatu.

Ketika kita bekerja atau sedang melakukan sesuatu pasti kita akan memutar musik. Musik tidak hanya untuk meredakan stres saja,tetapi juga memperbaiki suasana hati. Musik juga dapat membuat tidur menjadi lebih nyenyak, musik dapat membantu menumbuhkan kecerdasan emosional serta musik dapat membantu meningkatkan daya ingat. Dan itulah manfaat dari musik selain untuk meredakan stres.