Foto : Repol bersama ibunda tercintanya.

Suaramuda.com - Repol mengatakan rela meninggalkan jabatan sebagai anggota DPRD Provinsi untuk maju mencalon bupati dengan niat ingin membangun Kabupaten Kampar agar semakin maju dan rakyatnya bisa sejahtera.

Padahal bila tak mundur sebagai anggota DPRD provinsi, Repol memiliki peluang menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau dari Partai Golkar. Sebuah jabatan yang sangat prestisius dengan gaji, tunjang dan fasilitas yang cukup besar.

"Kalau saya hanya memikirkan kesenangan pribadi saja, mungkin lebih enak saya jadi anggota DPRD Provinsi Riau saja. Apalagi saya berpeluang jadi pimpinan DPRD dari Partai Golkar. Jadi anggota DPRD Riau cukup bagi saya. Selesai," ungkap Repol saat diundang masyarakat bersilaturrahmi di Balai Adat Kenegerian Kuntu, Jumat (4/10/2024).

Akan tetapi, mundur dari anggota DPRD Riau kata Repol agar bisa maju mencalon bupati ini benar-benar hanya ingin berbuat untuk masyarakat Kampar. Dia mengakui ingin membangun Kabupaten Kampar, mengejar ketertinggalan dari kabupaten lain yang ada di Riau.

Selain tujuan membangun Kampar, bila nanti terpilih menjadi bupati, Repol ingin menjadi inspirasi bagi anak-anak Kampar bahwa tak ada yang mustahil dalam hidup ini selagi mau berjuang dan berusaha dengan senantiasa berbuat baik dan selalu membantu sesama. Ia meminta anak-anak Kampar tidak takut melambungkan asa yang tinggi demi masa depan walau dalam keterbatasan.

Sebagaimana diketahui publik selama ini, Repol berasal dari keluarga sederhana di Lipatkain. Sewaktu masih bersekolah di MTs, Repol harus berjuang sendiri dengan menyadap karet demi bisa membiayai pendidikannya.

Hal itu juga diungkap oleh salah seorang mantan gurunya dulu, Saran Kadir. Kata dia, sebelum berangkat ke sekolah Repol harus menyadap karet terlebih dahulu. Hidup Repol kecil menurut sang guru, penuh perjuangan. Kehidupan Repol kecil harus dipaksa mandiri oleh keadaan.

Meskipun hidup dalam keterbatasan, sejak kecil sampai saat ini Repol disebutnya senantiasa menjadi orang baik.

Selain melakoni profesi sebagai penyadap karet, katanya Repol juga mengajar anak-anak mengaji di surau dekat rumahnya. Mengajar mengaji ini tetap ia lakoni bahkan sampai saat ia kuliah di Pekanbaru.

Walaupun menjalani kehidupan dengan keterbatasan, sebut Saran Kadir, justru kini Repol sudah menjadi orang yang telah berbuat banyak untuk Rantau Kampar Kiri selama 20 tahun menjadi wakil rakyat.

Oleh karena itu, agar pengorbanan Repol yang rela mundur dari DPRD provinsi untuk maju mencalon bupati tidak sia-sia, ia mengajak seluruh masyarakat Kampar Kiri untuk bersatu memenangkan Repol menjadi Bupati Kampar pada 27 November 2024 nanti.

"Masyarakat Kampar Kiri punya hutang mendudukkan Repol menjadi bupati. Kalau sudah ada orang kita untuk apa pilih orang lain. Repol ini lah yang akan membangun daerah kita di Rantau Kampar Kiri ini," ajak Saran Kadir yang bergelar Imam Kayo.**