Foto : Ketua PWI Kabupaten Tulungagung, Wiwiek Eko sosialisasi  media  di Pilkada  2024, sebagai solusi penjernih masalah.

Suaramuda.com - Ketua Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tulungagung, Wiwiek Eko DH mengatakan media berperan dalam mengedukasi tentang hak dan kewajiban dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024.

Hal ini disampaikan Wiwik Eko usai acara sosialisasi tahapan Pilkada, bersama Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan Komisi Pemilihan Umum ( KPU) bertempat di kantor sekretaris PWI, Jalan Mayjend Sungkono no 90 Kabupaten Tulungagung.

Sosialisasi oleh awak media dengan tema 'Peran Media Dalam Mendorong Peningkatan Partisipasi Masyarakat di Pilkada 2024". Artinya, pemilih di Kabupaten Tulungagung saat pilkada tercatat masih rendah terhadap partisipasi. Hal ini perlu disikapi oleh KPU dan Bawaslu agar diadakan sosialisasi yang lebih intensi lagi.

" Kemarin kami dapat data hanya 15 persen untuk pemilih di TPS. Maka dari itu kami sesuai tema, menggelar sosialisasi bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu Tulungagung bagaimana cara untuk meningkatkan pemilih karena masih ada waktu sampai tanggal 27 November. Kami harapkan untuk terus melakukan sosialisasi yang lebih pasif," ucap Eko.

"Sementara peran media sendiri sudah mendapat sosialisasi di medinya masing masing dan itu juga kami harapkan ada dukungan dari KPU dan Bawaslu untuk mereka lebih masif lagi," ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua KPU Kabupaten Tulungagung, Moh. Lutfi Burhani menyampaikan, peran media dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pilkada terkait tahapan yang sedang berjalan adalah soal daftar pemilih (DPTb).

"Saya imbau pada warga masyarakat yang ingin pindah memilih, mohon untuk segera mengurus dan berkomunikasi langsung dengan PPS, PPK, ataupun KPU," ajaknya.

Selain itu, pentingnya peran media dalam pemilu adalah media sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. Intinya, dari tahapan yang dilakukan oleh KPU , secara maksimal akan tersampaikan ke masyarakat seperti menyampaikan informasi terkait apa yang sudah dilakukan oleh KPU.

"saat ini partisipasi masyarakat masih mencapai 50 persen, makanya kita punya PR bersama untuk meningkatkan partisipasi masyarakat agar mendekati pemilu nanti bisa mencapai 80 persen. Langkah kita dengan melakukan sosialisasi kemitraan, sosialisasi temu warga, melalui media gathering, dan lain sebagainya," pungkasnya. (Ind).