Foto : Repol (kiri) Ardo (kanan)
Suaramuda.com - Calon Bupati Kampar yang diusung Partai Golkar, Repol khawatir praktek politik uang (money politic) akan kembali marak di perhelatan Pilkada serentak kali ini. Ia mencontohkan pada pemilihan legislatif (Pileg) lalu, praktek money politic sangat gamblang terjadi di depan mata, dengan nominal yang sudah gila-gilaan. Bahkan katanya, para kontestan berani bertaruh uang dengan jumlah yang sudah tidak masuk akal tanpa ada penindakan yang berarti dari Badan Pengawas Pemilu.
Untuk itu, ia sangat berharap pada Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kabupaten Kampar agar maksimal melakukan tugas dan fungsinya dalam melakukan pengawasan supaya siapapun yang melakukan politik uang dapat ditindak tegas. Ia tidak ingin, momentum demokrasi dan antusiasme masyarakat dalam menyukseskan pesta demokrasi dalam rangka mencari pemimpin daerah, dirusak oleh praktek money politic, yang salah satu sebabnya bisa saja terjadi oleh lemahnya Bawaslu dalam melakukan kewajibannya sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang.
"Kita tidak tahu ini, apakah Bawaslu akan bersikap seperti Pileg lalu atau tidak. Di Pileg lalu praktek money politic-nya sangat gamblang, terjadi masif di depan mata," ujar Repol saat menggelar rapat bersama Badan Pemenangan Repol-Ardo beserta relawan desa dan kecamatan di kantor Golkar, Sabtu (21/9/2024) di Bangkinang Kota.
Sebut Repol, jika pada Pileg lalu jumlah kontestan sangat banyak, sehingga bisa dipahami mungkin saja Bawaslu kewalahan melakukan tugas dan fungsinya dalam hal menindak pelaku money politic.
"Tapi di Pilkada kali ini, jumlah kontestannya tidak sebanyak waktu di Pileg, sehingga kerja Bawaslu akan relatif mudah untuk menindak para pelaku money politic, kecuali mereka tidak mau dan cendrung membiarkannya," tutur Repol.
Pada rapat konsolidasi dan evaluasi kerja Badan Pemenangan REDO bersama relawan desa dan kecamatan, Repol mendapat laporan dari bawah, bahwa animo masyarakat untuk mendukung pasangan calon Repol-Ardo sangat tinggi. Dukungan demi dukungan terus berdatangan bagi pasangan yang juga didukung oleh Ustadz Abdul Somad (UAS) ini sangat masif.
Untuk itu, Repol tidak ingin, di ujung helat Pilkada yang sudah berjalan baik ini, justru dirusak oleh praktek money politic. Sebut dia, jika praktek politik uang dibiarkan, ini jelas akan sangat merusak proses demokrasi yang sudah berlangsung baik selama pilkada serentak ini.
"Itu sebabnya kita minta pada Bawaslu untk serius dan bersungguh-sungguh melakukan pengawasan. Jangan sampai ada pembiaran," tegas dia.-***