Foto : Petugas BPBD Tulungagung menyalurkan bantuan air bersih ke warga terdampak.

Suaramuda.com - Puncak musim kemarau ratusan warga desa di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, kini mengalami krisis air bersih. Akibatnya, banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih. 

Dampak sulitnya air sumur yang terus menyusut, untuk memenuhi keperluan air minum dan memasak setiap harinya warga mencari air bersih ke sumber sumber lain, alhasil debit airnya menyusut kotor.

Keprihatinan ini, mereka berharap bantuan air bersih dari pemerintah lantaran sumur ditempatnya air muka tanah kekeringan, sehingga jarang mandi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Robinson Pasaoran Nadeak melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung Gilang Zelakusuma mengatakan, kesulitan air sudah teratasi, sampai 30 Agustus pihaknya sudah mengirimkan 100 tangki kapasitas 5000 liter untuk penanganan dampak kekeringan selama kemarau.

Adanya potensi kekeringan yang dihadapi masyarakat, BPBD Tulungagung berkoordinasi dengan kecamatan untuk membantu menyalurkan air sistem droping. "Sumber mata air dan sumur yang biasa mencukupi kebutuhan warga sudah mengering dan tidak mampu mencukupi konsumsi atau kebutuhan hidup lainnya," ucap Gilang, Rabu (4/9/2024).

Untuk mengantisipasi bencana di Kabupaten Tulungagung, BPBD sudah bekerjasama dengan stakeholder kebencanaan.

BPBD mencatat sebanyak 3023 Kepala Keluarga ( KK) dari 7878 jiwa yang tersebar di 12 desa yaitu, Desa Sumberagung, Desa Demuk, Desa Joho, Desa Kalibatur, Desa Banyuurip, Desa Kresikan, Desa Pakisrejo, Desa Tenggarejo, Desa Besuki, Desa Campurdarat, Desa Sukoharjo, dan Desa Mulyosari. (Indh)