Foto : Menanggapi jalan rusak, warga Desa Wonorejo Audensi Dengan Pj Bupati Tulungagung.

Suaramuda.com - Warga Desa Wonorejo Bersatu Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung, melakukan audensi di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Jumat, (6/9/2024).

Hal tersebut dipicu karena jalan rusak tak kunjung diperbaiki dan merasa dianak tirikan atas sikap pemerintah Kabupaten Tulungagung, terkesan tidak peduli dengan kondisi infrastruktur diwilayahnya.

Setelah melakukan audensi, Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno menyampaikan, terkait perbaikan jalan rusak di lingkar waduk dan sekitarnya untuk segera diselesaikan. 

" Sudah kita sampaikan dengan yang punya kewenangan kabupaten, taunya ada pengerjaan dengan panjang sekitar 200 meter. Di tahun 2025 nanti juga ada penambahan, artinya kabupaten itu selalu komitmen, tetapi yang menjadi kewenangan BBWS, PJT, dan Perhutani perlu dibicarakan lagi," ucap Heru Suseno.

Ada usulan, bahwa yang menjadi kewenangan BBWS, pemerintah yang mengerjakan,"namun harus dikaji dulu jangan sampai kita salah langkah dan harus tau mekanismenya . Besok kita akan lihat mana sebenarnya jalan yang menjadi kewenangan kabupaten dan jalan BBWS untuk didiskusikan menemukan solusi terbaik.

Menurut Heru Suseno, persoalan jalan selingkar waduk sudah lama belum terpecahkan. Mudah mudahan secara bertahap masalah ini bisa memberi solusi kepada warga Wonorejo.

Ditempat yang sama, Ketua Paguyuban Wonorejo Heriyanto menjelaskan, dari pertemuan ini belum ada titik terang atau tidak kepastian dari pemerintah Kabupaten Tulungagung kapan direakisasi. " Kami berharap bisa memberikan solusi dan kebijakan untuk perbaikan jalan di daerah kami,karena kondisi jalan 98 persen rusak sepanjang 24 kilometer",tegasnya.

Yang membingungkan dan jadi pertanyaan adalah jalan rusak di lingkar waduk Wonorejo tidak ada yang mengakui soal aset jalan, " jelas tidak masuk akal," cetusnya.

Namun begitu, warga tetap bersikeras menuntut diberikannya kejelasan status jalan. Adapun tuntutan dalam audensi ini yaitu meminta perbaikan jalan. "Kami sendiri tidak tau berapa kilometer milik BBWS, perhutani, dan pemkab, intinya kita tidak masuk ke teknisnya, tetapi minta jalan itu segera diperbaiki, dibangun seperti jalan pada umumnya, agar masyarakat bisa beraktifitas. Kalau tidak segera diperbaiki justru menambah beban berdampak pada psikologis," imbuh Heriyanto.(Indh)