Suaramuda.com - Menjadi tradisi budaya jamasan (pencucian) tombak pusaka Kyai Upas rutin digelar di Pendopo Kanjengan, Jumat (19/7/2024) di Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Proses upacara adat jamasan pada Jumat pahing dalam penanggalan Jawa mendapat perhatian luas dari masyarakat karena memiliki daya tarik tersendiri.
Tombak Kyai Upas merupakan pusaka milik Ki Ageng Mangir menantu Raja Mataram. Tombak tersebut memiliki panjang bilah 35 centimeter, dan memiliki landasan panjang kurang lebih 4 meter.
Pusaka Tombak Kyai Upas terbukti mampu membentengi wilyah Kabupaten Tulungagung, seperti dikisahkan dalam sejarah pada masa penjajahan, tentara Belanda tidak dapat memasuki wilayah Kabupaten Tulungagung.
Menjadi dasar bahwa tombak Kyai Upas dalam upacara adat harus melalui prosesi siraman dengan beberapa syarat yaitu Tirta nawa, ayam Sapta dan sesaji.
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno menuturkan, upacara adat jamasan ini merupakan tradisi yang dilakukan setiap tahunnya, sebagai bentuk uri uri budaya guna melestarikan budaya leluhur bertujuan membersihkan karat yang ada pada bagian mata tombak. (Indh).